Friday 8 January 2016

Secret (Part 3)

Secret (Part 3)




Judul                : SECRET            
Author             : Dee Ay (D.I)
Blog                 : http://ffseokyu-deeay.blogspot.com & http://ota-aio.blogspot.co.id/ (silahkan mampir ya… ^_^)
Cast                 : Seohyun, Kyuhyun, and other.
Genre              : school life, friendship, romance, sad, comedy (maybe????)
Type                : chapter
Rating              : PG-13
Disclaimer       : FF ini murni karya author, dan bukan merupakan hasil jiplakan/copy-an. FF ini milik author sendiri, tapi author hanya pinjam chastnya.
Ini FF pertamaku yang amat sangat GaJe. Harap maklum ya… mian kalau banyak typo bertebaran, mian juga kalau ngebosenin and ngebingungin, nggak enak u+nggak nyambung. Jangan lupa RCLnya…. ^_^

Klik Secret(Full Part) untuk membaca part lainnya

_Happy Reading_

*Part sebelumnya*
_Flasback_
_Seohyun POV_
Saat kulangkahkan kakiku untuk pulang dari supermarket. Aku melihat seseorang yang sangat ku kenal yaitu Yoona sahabatku. Tapi, ada apa dengannya. Tanpa pikir panjang lagi ku hampiri dia.
“Yoona-ah… Wae geurae??? Kenapa bajumu basah semua begini?” tanyaku saat sudah berada di depannya. Tanpa jawaban dari Yoona pun aku tahu apa yang membuatnya jadi begini.
“apa ini ulah mereka lagi” tanyaku selidik. Yoona hanya menganggukkan kepalanya. Aku melihatnya kasihan dan ingin marah. Aku sangat marah melihat sahabatku diperlakukan seperti ini. Memang apa yang salah dengannya. Dia pintar dan cantik, yah.. walaupun kecantikannya tertutup oleh penampilannya yang bisa di bilang ketinggalan jaman (kuno) untuk jaman sekarang ini. Tetapi dia bukan seorang penjahat atau apapun itu. Bahkan ia baik hati dan dia hanya seorang siswi yang mendapat beasiswa. Memang salah jika mendapat beasiswa karena kepintarannya. Menurutku itu tidak salah. Mungkin mereka tidak berpikir begitu, mereka berpikir kalau Yoona tidak pantas sekolah di sekolah elit nan mahal. Mereka yang berpikir begitu tentu saja mereka lahir dari keluarga yang kaya raya. Beda dengan Yoona yang memang lahir dari keluarga yang biasa-biasa saja. Mungkin itu yang membuat mereka melakukan semua ini pada sahabatku. Itu kan yang kaya orang tuanya, bukan mereka.
SECRET_3
Aku membawa Yoona mampir ke rumahku dulu. Ku pinjamkan salah satu bajuku padanya. Aku tidak tega melihatnya pulang dengan memakai baju basah seperti ini, nanti ia bisa masuk angin. Lagi pula rumahku dekat dari sini.
Sesampainya di rumahku, tepatnya di kamarku. Ku ambil salah satu bajuku yang ada di lemari pakaianku dan kuberikan pada Yoona.
“ini pakailah! Nanti kau masuk angin.” Ucapkan sambil menyodorkan baju padanya.
“Ne, Gomawo” ia mengambilnya sambil melontarkan senyum padaku.
Setelah selesai ganti baju…
“Yoona-ah…. Mianhae. Aku tidak bisa melakukan apa-apa untukmu. Kau selalu di bully oleh mereka. Sebagai sahabatmu aku tidak bisa melakukan apa-apa.” Pinta Seohyun dengan rasa bersalah pada sahabatnya.
“Gwaenchana Seohyun-ah. Kau tidak salah.” Sanggah Yoona yang bajunya yang basah kuyup akibat dari ulah sooyoung.
“Aishhh… yeoja itu. Jika dibiarkan seperti ini, semakin hari semakin keterlaluan. Kenapa kau tak membalasnya?” aku semakin geram melihat sahabatku.
“kau tau kan, aku tidak mungkin melakukan itu. Nanti mereka bisa-bisa membuatku dikeluarkan dari sekolah.” Ucap Yoona.
“tapi kan itu untuk pembelaan, kau tidak bisa hanya diam saja begini. Aku akan melaporkannya pada appaku biar mereka di hukum.” Marahku yang sudah tak bisa ku tahan lagi.
“tidak usah Seohyun-ah… nan gwaenchana. Aku tidak ingin merepotkanmu. Lagi pula aku tidak ada niat untuk melaporkannya dan juga kalau aku melaporkannya, ia malah akan semakin membenciku dan bisa-bisa mereka melakukan hal yang lebih daripada ini. Ini hanya air. Aku hanya ingin sekolah dengan tenang.” Jawab Yoona panjang lebar.
“yahh…. Memang kau orang yang baik. Aku senang punya sahabat sepertimu. Tapi, kau terlalu baik sehingga jika mereka menyakitimu kaupun tak membalasnya.” Ucapku yang merasa kasihan dengan sahabatku ini.
“Gwaenchana Seohyun-ah…. Nan Gwaenchana.”
“Neon baboya…. Sudah parah begini masih bisa bilang “gwaenchana”???” aku semakin geram melihat sifat sahabatku yang terlalu baik itu.
“kau tenang saja Yoona-ah! aku pasti akan melindungimu, melawan mereka untukmu. Aku akan pindah ke sana.” Ucapku setelah berpikir sejenak.
“Tapi, Seohyun-ah! Kalau kau sekolah disana siswa-siswi disana akan mengetahui kalau kau anak dari pemilik sekolah itu. Kau kan tidak suka jika ada yang mendekatimu karena kau anak dari orang kaya. Dulu sebelum kita menjadi sahabat, kau juga tidak memberi tau ku kalau kau anak dari orang kaya sekaligus pemilik sekolah yang ku tempati.” Tolaknya.
Yahh… Sebenarnya, Seohyun memang anak dari pemilik sekolah yang ia tempati.
“kau berani melarangku sekolah di sekolah milik keluargaku???” Tanyaku dengan wajah yang menyeramkan, tapi aku hanya bercanda.
“aniyo, bukan itu maksudku. Aku tidak bermaksud melarangmu.” elak Yoona yang sedikit ketakutan kalau aku akan marah.
“Aishhh…. Kau ini aku hanya bercanda. Kenapa kau ketakutan begitu? Kita sudah bersahabat lama kan? Kenapa ekspresimu selalu begitu jika ku bercandai. Kau selalu menganggapnya serius. Cihhh… kau ini tidak bisa di ajak bercanda.” Ambekku sambil memanyunkan bibirku.
“ahh… aaraseo. Kau kan juga tau sifatku memang begitu.”  Jawab Yoona.
“iya sihh…”
“btw, kau tetap jadi pindah? Pikirkanlah lagi Seohyun-ah. Bagaimana kalau mereka semua tahu siapa dirimu? Kau kan tidak suka jika mereka mendekatimu karena ada maunya kan??” pinta Yoona padaku.
“hmmm…. Sudah ku bulatkan tekatku. Maka dari itu, aku akan menjadi seperti dirimu. Aku ingin merasakan hari-hari yang dirasakan oleh sahabatku ini. Dan aku akan meminta appaku untuk merahasiakan identitasku di sekolah. Otte?” Jelasku panjang lebar menyampaikan apa yang ada di pikirku padanya.
“Geurae, kalau itu yang kamu inginkan. Aku hanya bisa mendukungmu. Tapi, apa tidak apa-apa?” Pasrah Yoona.
“gwaenchanayo-gwaenchanayo.(bayangin aja seperti pengucapannya MinKi di modern farmer.*kalo yang tau.) lagi pula aku dari dulu juga sudah lama ingin satu sekolah dengan sahabatku ini. Nanti kita berangkat bersama, pulang bersama dan belajar bersama.” Ucapku denngan mantap dan ku yakini pasti akan menjadi kenyataan.
“ahhh… membayangkannya saja sudah membuatku merasa bahagia.” Lanjutku sambil tersenyum saat membayangkan.
“kalau begitu, aku pulang dulu. Ini sudah sore. Besok bajumu ku kembalikan” ucap YoonA.
Sepulangnya Yoona dari rumahku, aku langsung berlari mencari appaku di rung kerjanya.
“Appa” panggilku
“apakah appa sedang sibuk?” tanyaku khawatir kalau mengganggu pekerjaannya.
“ani, ada apa?” Tanya appa padaku
“aku ingin mengatakan sesuatu pada Appa.” Jawabku
“Sesuatu apa? Tidak biasanya kau seperti ini. Biasanya kau langsung mengatakannya. Apa kau melakukan kesalahan??? Malhaebwa!”
“Ani… Ani… aku tidak melakukan kesalahan apapun.” Elakku
“lalu apa?” Tanya appa lagi.
“hmmm…. Itu… ak-aku… mau pindah sekolah ke SJ High School, appa. Apa boleh???” tanyaku dengan ragu-ragu. Appa menatapku dengan penuh tanda Tanya.
“tentu saja boleh. Tapi, apa yang membuatmu berubah pikiran ingin pindah??? Dari dulu Appa menyuruhmu pindah tapi kau menolak mentah-mentah. Appa penasaran apa yang bisa merubah pikiran anak appa?”
“Geunyang… aku ingin satu sekolah dengan sahabatku.”
“sahabatmu Yoona??? Wah kalau tau begitu aku dari dulu akan memintanya untuk membujukmu. Lagian juga kenapa kau lebih memilih sekolah di sekolah lain.” Tanya appa.
“tapi Appa, aku ingin Appa merahasiakan kalau aku anak appa. Bisa kan???” pintaku.
“kenapa begitu? Kau tidak mau mengakui appamu yang tampan ini? Huh?” tanyanya dengan narsis.
“aniyo appa. Appa kan tahu alasannya kenapa aku dulu menolak pindah ke sana. Kalau appa ingin aku pindah appa harus merahasiakannya.”
“Geurae.” Appa menyetujuinya.
 _Seohyun POV End_
******
Hari diamana Seohyun pindah sekolah telah tiba. Seohyun dan Yoona berangkat dari rumah masing-masing. Mereka berangkat sekolah dengan hati berbunga-bunga karena akan satu sekolah dengan sahabatnya. Mereka berdua juga sudah jajian untuk bertemu di depan gerbang sekolah sebelum masuk. Seohyun telah sampai di depan gerbang sekolah lebih dulu. Ia menunggu Yoona. Belum lama Seohyun menunggu, ia telah melihat sesosok yang tengah ia tunggu. Walupun masih berada dalam jarak yang bisa dibilang jauh, ia sudah bisa mengenali sosok tersebut yaitu Yoona sahabatnya yang ia sayangi.
Tiba-tiba Seohyun melihat mobil yang melaju dengan kecepatan yang bisa dibilang cukup tinggi menuju ke arah Yoona. Seohyun melambai-lambaikan tangannya dan berusaha meneriakkan sesuatu pada Yoona untuk segera menjauh dari jalan itu. Akan tetapi yang diteriaki tak terlalu mendengar karena jarak mereka yang cukup jauh. Yoona hanya membalasnya dengan senyum indahnya ketika melihat sahabatnya yang melambaikan tangannya. Seohyun berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan Yoona. Namun apa yang bisa diperbuat Seohyun. Jarak antara Seohyun dan Yoona lebih jauh dibandingkan dengan mobil yang melaju cepat itu. Sebelum Seohyun sampai di tempat Yoona, Yoona sudah terlempar jauh.
                Seohyun yang melihatnya, tidak bisa memikirkan apa-apa lagi. Ia berlari menghampiri Yoona.
“Yoona-a… Yoona-a… Gwaenchana???” teriak Seohyun saat sudah di samping Yoona. Seohyun menangis melihat sahabat satu-satunya berlumuran darah.
_at Rumah Sakit_
Seohyun sedang menunggu di ruang tunggu sendirian. Kemudian, kedua orang tua Yoona bersama dengan kedua orang tuanya datang.
“Seohyun-ah… bagaimana keadaan Yoona? Mengapa bisa terjadi hal seperti ini?” Tanya eomma Yoona dengan menangis tersedu-sedu.
“Yoona masih dipriksa oleh dokter, ahjumma. Tadi, saat Yoona mau menyebrang jalan, ia tertabrak mobil dan mobilnya langsung kabur.” Seohyun menjelaskan kejadian yang diketahuinya kepada orang yang ada di sana.
“ohh…. Yoona putriku yang malang.”
Dokter keluar dari ruang periksa. Eomma dan appa Yoona mengambil langkah cepat menghampiri dokter untuk mengetahui keadaan putrinya. Begitu juga dengan Seohyun dan kedua orang tuanya.
“bagaimana keadaan putri saya dok???” Tanya appa Yoona kepada sang dokter. Dokter sedikit menghela nafasnya dengan ragu akan mengatakannya.
“maaf. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Putri anda sudah tiada.” Jawab dokter.
“hiks… hikss… Yoona-ah. Bangunlah! Jangan tinggalkan eomma. Jangan tidur terus.” Ucap eomma Yoona dengan terisak.
“sudahlah… Yoona pasti bahagia disana. Biarkan dia tenang.” Appa Yoona menennangkan eomma Yoona. Ia juga sedih mengingat anak satu-satunya meninggal.
“Yoona-ah… bangun! Kau tidak boleh tidur terus. Ayo kita berangkat ke sekolah bersama. Hari ini aku pindah sekolah sama denganmu. Nanti kita belajar bersama. Ayo bangun!” Seohyun mengajak bicara Yoona, namun yang diajak bicara tidak merespon sedikitpun.
“Seohyun-ah… sudahlah, Yoona sudah pergi. Relakanlah dia.” Ucap eomma Seohyun menyemangati Seohyun.
“iya Seohyun… relakanlah Yoona.” Lanjut sang appa.
“Yoona-ah Kajima… Kajima…” ucap Seohyun dengan tangis dan air mata yang menyelimuti dirinya.
~~~~
~At SJ High School~
Sehari setelah kejadian itu, Seohyun yang awalnya mau pindah karena Yoona. Walaupun Yoona sudah tidak ada, ia tetap memutuskan untuk tetap pindah sekolah karena ingin merasakan apa yang dirasakan oleh sahabat tercinta satu-satunya.
“anneyong… jeoneun Seo Joo Hyun imnida. Kalian bisa memanggilku Seohyun.” sapa Seohyun saat memasuki kelas.
“Yah… si culun satu sudah pergi. Datang lagi si culun yang satu ini. Cihh…” cibir Sooyoung.
“Choi Sooyoung, jaga mulutmu!” titah sang guru.
“ohh… jadi itu yang namanya sooyoung yang selalu membully yoona. Awal saja kau! Aku akan membalas akibat perlakuanmu pada Yoona” batin Seohyun yang sudah ingin meluapkan semua amarahnya namun dapat ia tahan sambil menatap sooyoung dalam.
“kenapa dia seperti yoona. Tapi, tatapannya seperti ingin membunuhku.” Batin sooyoung merasa sedikit ketakutan saat melihat Seohyun.
~Flashback End~
~Kyuhyun POV~
aku yang mendengar ia dikatai sebagai Couple Culun merasa marah ingin melabrak orang yang namanya Sooyoung itu. Namun dicegah oleh Seohyun. Sebenarnya  ia marah bukan karena dirinya yang dikatai, toh ia berpenampilan seperti itu hanya untuk menyamar. Entah mengapa aku merasakan sesuatu pada hatiku. Mungkin hanya rasa sekedar rasa kasihanku. Tapi, sepertinya ini bukan sekedar rasa kasihan. Entahlah…  
“biarkan saja dia! Memang begitu orangnya, suka mempermalukan orang. Aku saja sudah kebal. Percuma saja kamu melawan, nanti dia malah mempermalukanmu lebih dari ini.” Jelas Seohyun pada Kyuhyun.
“apa kau takut padanya?” Tanya Kyuhyun yang ia pikir Seohyun takut pada Sooyoung.
“tidak. Aku tidak takut dengannya. Lagian untuk apa aku takut? Aku hanya tidak suka dengan keributan.” Jawab
“Cihh… awas saja kalau dia tahu aku yang sebenarnya.” Gumam Seohyun pelan.
“kau bilang apa tadi?” Tanyaku yang seperti mendengar Seohyun mengucapkan sesuatu.
“ahh… ani. Aku tidak bilang apa-apa.” Jawabnya.
“aku yakin, tadi aku mendengar Seohyun mengatakan sesuatu.” Gumam kyuhun pelan.
~Kyuhyun POV End~
TBC
Mian part sebelumnya pada minta skm ya… maaf banget untuk part ini belum ada skmnya lagi. Gomawo yang udah baca.  Yang pasti jangan lupa Read, Comment, Likenya…

No comments:

Post a Comment